TEMPO.CO, Bali - Pemerintah akan mengaudit jalur-jalur rel kereta api rawan longsor untuk mengantisipasi musibah serupa terjadi seperti di jalur rel kereta api listrik Cilebut, Bogor. Menteri Perhubungan E.E. Mangindaan mengatakan, audit akan dilakukan oleh tim gabungan dari PT Kereta Api Indonesia (Persero) bersama jajaran kementerian terkait.
“Mereka saya kerahkan agar kalau ada yang agak retak tanahnya cepat diperbaiki,” ujar Mangindaan, Senin, 26 November 2012.
Perbaikan itu nantinya termasuk kemungkinan betonisasi pada bantalan jalur rel jika memang diperlukan. Sumber pendanaan akan dialokasikan dari anggaran PT KAI dan Kementerian.
Menurut dia, Kementerian Perhubungan akan berkoordinasi dengan Kementerian Kehutanan dan pemerintah daerah setempat untuk mengatasi penyebab terjadinya longsor. “Saya ambil contoh di Cilebut, yang di atasnya sudah gundul. Bagaimana bisa longsor. Bukan hanya rel yang rawan penyebab dia menjadi rawan longsor, itu juga (tanggung jawab) bersama-sama kehutanan dan pemerintah daerah,” katanya.
Audit akan dilakukan pada rel di jalur lintas utara dan selatan Jawa, terutama di jalur dekat dengan pinggir gunung. “Termasuk kemarin malah air rob naik di Semarang dan jalur kereta di bawah air. Ini akan kami tangani,” ujarnya.
Mangindaan mengatakan, uji coba pengoperasian kembali jalur Cilebut hari ini hanya akan dilakukan satu jalur dan dengan kecepatan 5 kilometer per jam. Awalnya, perbaikan dijadwalkan akan berlangsung selama tiga pekan, namun dipersingkat menjadi sepekan. “Saya tekankan keselamatan transportasi yang terpenting.”
Jika uji coba hari ini lancar, besok (Selasa) baru akan dioperasikan satu jalur. Mangindaan menjelaskan, dari sisi pelayanan, Kementerian Perhubungan sudah meminta Perum Damri untuk mengangkut penumpang dari Bogor yang akan ke Jakarta secara gratis. “Namun Damri Bogor bilang mereka sudah mampu mengatasinya, sehingga kami tidak turun tangan,” katanya.
Sumber : http://www.tempo.co/read/news/2012/11/26/090444079/Kemenhub-Akan-Audit-Jalur-Rel-Rawan-Longsor